Senin, 21 Desember 2015

Trancam ala Ibu Saya


Trancam di Solo atau umumnya di Jawa Tengah biasanya terdiri dari aneka sayuran mentah yang dirajang kecil-kecil kemudian dicampur dengan bumbu urap. Sayuran mentah itu bisa terdiri dari kacang panjang, kol, mentimun, daun kenikir, daun papaya, mlanding atau petai cina, kecambah, dan lain-lain aneka sayuran bisa dimasukkan bila suka.
Kali ini saya membuat trancam yang agak berbeda, trancam ini versi ibu saya yang asli orang Mojokerto. Biasanya kalau beliau membuat trancam yang terhidang di meja makan adalah masakan ini. Trancam ini terdiri dari terung, tahu, tempe yang kukus kemudian dicampur atau diurap dengan sambal kelapa yang gurih  karena ada campuran kacang tanah goreng di sambalnya.

Berikut ini resepnya:

Senin, 14 Desember 2015

Nugget Ayam Homemade, dengan jamur dan wortel



Punya anak-anak usia sekolah memang terkadang agak merepotkan, karena pagi hari adalah waktu yang sangat sibuk untuk mempersiapkan segala keperluan sekolahnya termasuk pula bekalnya. oleh karena itu terkadang kehadiran frozen food sangat membantu para ibu-ibu seperti saya ini. memang membeli di luaran banyak sekali macamnya, mulai dari yang mahal sampai yang murah juga ada. Dengan beraneka macam bentuk dan rasa. Tapi membuat sendiri di rumah juga tidak ada salahnya, selain lebih murah tentu bahan-bahan yang digunakan bisa kita tentukan sendiri kualitasnya. jadi berasa lebih nyaman dan tenang. beberapa hari lalu, saya sempatkan membuat nugget ayam, agar lebih bervariasi rasanya, saya tambahkan jamur tiram dan parutan wortel. Enak juga rasanya. mau mencobanya..silahkan!

Minggu, 13 Desember 2015

Patin Masak Woku Belanga



Punya ikan patin, bingung mau diapain. Teringat resepnya mbak Endang JTT “tongkol masak woku belanga” yang menggiurkan. Ya sudah, tongkolnya diganti patin saja. Saya memasaknya betul-betul pake belanga atau kuali tanah lho.., aromanya jadi gimana..gitu. sedep.

Bahan:
- 2 ekor ikan patin, total berat 1 kg (cuci, potong-potong, lalu goreng- saya tidak menggorengnya)
- 2 buah tomat merah belah menjadi 8 bagian (saya tidak pakai)
- 3 - 4 ikat kecil kemangi, ambil daunnya saja
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- minyak untuk menggoreng ikan

Bumbu dihaluskan: 
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 5 butir kemiri, sangrai
- 4 buah cabai merah keriting
- 3 buah cabai rawit

Bubur Suro



Saya membuat bubur suro ini bukan karena ada hubungannya dengan bulan suro atau peringatan apalah yang sejenisnya di bulan suro, tapi bila saya ingin bernostalgia dan kangen dengan Almarhumah mbah putri saya pasti ingat dengan bubur yang satu ini dan pasti ingin membuatnya. Dulu waktu mbah putri, yang biasanya saya panggil Mak Aji (kependekan dari Emak Haji) masih ada, setiap bulan suro datang pasti membuat bubur ini untuk dimakan keluarga dan dibagi-bagikan ke tetangga. Dinamakan bubur Suro mungkin karena bikinnya atau adanya pas bulan suro saja mungkin. Bubur suro buatan Mak Aji sangat enak, lembut dan gurih dengan taburan kering tempe dan irisan telur dadar. Biasanya ditambahkan pula irisan daun pandan dan daun jeruk yang diiris sangat halus dan irisan cabe merah yang digoreng di atasnya. Rasanya bener-bener enak dan pas di lidah, itu yang membuat saya sering kangen dengan bubur ini.
Buburnya terbuat dari bubur nasi pada umumnya atau bubur lemu biasanya kalau di Jawa Tengah orang menyebutnya. Bubur ini terbuat dari beras yang dimasak dengan terus diaduk bersama air yang banyak, dan untuk rasa gurihnya ditambahkanlah santan dan garam untuk melengkapinya. Taburan bubur suro kalo saya lihat ada banyak macamnya di berbagai daerah, ada sambal goreng, ayam opor, dan lain-lain tergantung dari daerah masing-masing. Di daerah asal saya Mojokerto, taburannya biasanya kering tempe dan irisan telur dadar. Entahlah sekarang tradisi membuat bubur suro ini di sana masih ada ataukah sudah punah. Karena sepertinya ibu saya yang masih tinggal di sana juga sudah tidak pernah membuatnya, dan juga tidak ada kiriman dari tetangga. Berarti memang sudah ga ada yang bikin mungkin ya.,he..he..
Berikut ini cara membuat bubur suro ala saya ya...

Jumat, 11 Desember 2015

Rujak Kangkung / Plecing Kangkung Jawa



Punya kangkung 2 ikat yang beberapa hari masih teronggok di kulkas. Mau diapain ya?, kemarin beli kangkung karena tergoda segernya dan ijonya yang menarik. Pas beli, kepikiran di tumis saja pake saus tiram pasti enak. Tapi kalo masak oseng atau tumis ini pasti yang mau makan cuma saya, ayah sama anak-anak kurang suka karena terkadang kangkung itu suka alot kalau ditumis. Mungkin karena overcook, jadi malah tambah alot.
Tiba-tiba kepikiran bikin plecing kangkung saja, pasti seger. Plecing ini mungkin malah lebih mirip dengan rujak kangkung karena penggunaan gula jawa yang banyak seperti kalo kita bikin rujak manis atau rujak buah. Yang ngasih sebutan plecing kangkung ini malah ayah ketika dulu pertama kali saya bikin.

Ayam Goreng Bumbu Kuning


Ayam mungkin lauk yang pasti sering sekali disajikan di meja makan. Karena daging ayam yang fleksible, enak dibikin apa saja. Dari digoreng, dipepes, dibumbu rica atau bali, di bakar, dan sebagainya. Dari sekian banyak bumbu untuk ayam goreng, bumbu kuning inilah yang paling sering digunakan, karena simple dan mudah. Kalo ayam sudah diungkep, sudah tinggal digoreng saja atau masukkan ke freezer untuk stock kalo sewaktu-waktu butuh lauk.

Roti Manis Isi Meses


Masih mood bikin roti-rotian nih. Kali ini bikin roti manis yang diisi meses saja ya... Karena praktis dan ternyata juga yang ada cuma itu he..he..

Bahan Adonan Tangzhong:

25 gr tepung terigu protein tinggi
125 ml air

Bahan Adonan Roti:

350 gr tepung terigu protein tinggi
50 gr gula kastor
10 gr susu bubuk
7 gr ragi instan
1 butir telur ayam
125 ml susu cair
30 gr mentega lelehkan
½ sdt garam

Isian:

150 gr Meses

Olesan:

1 sdm susu evaporated
1 sdm madu

Senin, 07 Desember 2015

Mexican Bun (Roti Boy)



Gak tau kenapa beberapa hari ini pengen banget bikin macam-macam roti. Padahal biasanya males banget, membayangkan berjibaku dengan tepung dan teman-temannya dilanjutkan dengan menguleni adonan yang pastinya butuh tenaga ekstra karena harus pake tangan pasti akan berakhir hanya dalam angan-angan saja. Iya saya nguleni masih pake tangan, karena belum punya mixer heavy duty yang bisa strong buat bikin adonan roti. Masih memimpikan mixer yang bisa dengan mantap mengaduk dan nguleni sampai elastis. Semoga bisa segera jadi kenyataan, Aamiin. ^_^. 
Tapi tidak dengan malam minggu kemarin, malam hari saya telah bersemangat untuk mempersiapkan semua bahan-bahan untuk membuat roti, rencana saya mau bikin Mexican Bun (Roti Boy) yang harumnya kalo kita ke mall yang ada gerainya roti ini dari jauh udah tercium harumnya...emm... dan yang pasti bikin ga nahan untuk beli. Saya pinginnya pagi-pagi pas ayah sama anak-anak bangun roti ini sudah siap untuk sarapan.
Pukul tiga pagi saya bangun dan mulai berkutat di dapur. Entah kerasukan setan dari mana bisa bersemangat sekali bikin roti he..he.. karena bahan-bahan sudah dipersiapkan dari tadi malam, maka tinggal mencampur dan menguleni, trus menunggu fermentasi.

Bakmi Thoprak, yang Segar dari Solo


Bakmi Kethoprak atau Bakmi Thoprak, nama yang asing mungkin kedengarannya untuk sebuah makanan. Tapi di solo makanan ini sangat terkenal. Banyak warung dari yang tersohor dan yang punya banyak pengemar sampai warung-warung kecil di dalam gang-gang sempit yang menjual makanan ini. Dari yang harganya mahal, sampai yang bener-bener murah meriah juga ada. Dikutip dari FB Kota Solo, asal mula nama bakmi ketoprak tidak lepas dari keberadaan Taman Balekambang di kota Solo. Pada tahun 1970-an, ketika kethoprak Taman Balekambang menemui masa jayanga, banyak ibi-ibu atau perempuan setengah baya yang berjualan bakmi kuah di sekitar gedung pertunjukan ini. Suasananya memang santai sekali, makan bakmi kethoprak dengan kuah panas sambil lesehan sembari nonton pentas kethoprak. 
Lama kelamaan, bakmi tersebut dinamakan bakmi kethoprak lantaran banyak ibu-ibu atau perempuan paruh baya yang berjualan bakmi di sekitar gedung kethoprak Taman Balekambang waktu itu. dan sekarang, makanan ini termasuk favorit warga kota Solo dan sekitarnya dan banyak dijumpai di sudut-sudut kota.
Kalo kata temen saya yang orang Solo aslin lain lagi ceritanya. Katanya kata kethoprak disematkan dibelakang itu karena isian bakmi ini yang banyak sekali macamnya, seperti pemain ketoprak. he..he.. ga tau yang bener yang mana. Yang penting makanan ini enak dan seger rasanya.

Ayam Goreng Lengkuas


Sebenarnya penasaran ayam goreng seperti ini sudah lama. Gimana cara buatnya ya.., saya kira taburan bumbunya itu kelapa lho.,eh ternyata lengkuas to. Membayangkan lengkuas yang banyak kemudian digoreng pasti berasa rempah banget ya.., tapi ternyata enggak loh, malah harum banget aromanya. Bener..deh. walaupun saya goreng sisa bumbu untuk taburan ini agak gosong tapi masih jadi rebutan he..he.. Bumbunya ini dimakan sama nasi hangat saja sudah enak. Gurih. ^_^

Rabu, 02 Desember 2015

Sambel Goreng Hati, Tempe, dan Kentang



Masak apa ya hari ini…?
Sebagai emak-emak memang kita terkadang dibuat pusing dengan menu harian yang akan kita sajikan untuk keluarga tercinta. Apalagi bila kitanya sendiri sedang bener-bener ga mood makan, iya bener..kalo pas kita sedang ga mood makan disuruh makan aja males, apalagi masak. Mungkin itu pernah dialami oleh emak-emak di seluruh dunia ini.
Seperti hari ini,…kok ga ada selera makan sama sekali. Biasanya kalo males makan gitu, untuk memancing atau membuat saya bergairah makan lagi langkah pertama adalah saya akan membayangkan makanan-makanan enak yang menggugah selera atau makanan yang di”cita-cita”kan ingin dimakan atau dicoba atau dibeli suatu hari nanti. Tapi ternyata langkah pertama yang biasanya saya lakukan kali ini gagal. Saya ga punya bayangan sama sekali mau makan, apalagi masak apa.