Saya baru mengenal oseng ini ketika saya
menetap di Solo. Di Mojokerto, saya jarang menemukan oseng-oseng ini. Karena
seingat saya, ibu saya, nenek, bahkan bulek-bulek saya jarang atau bahkan hampir
tidak pernah masak yang seperti ini. Di warung-warung makan juga sepertinya ga
ada yang jual oseng kayak gini. Kalo bihun dan mi kuning biasa sering digoreng
atau direbus, tapi kalo soun mungkin hanya popular dijadikan isian untuk bakso
kali ya.., bisa juga dijadikan isian soup dan soto, tapi itu jenis sounnya
kayaknya lain, lebih lembut dan kecil ukurannya.
Anak pertama saya sangat menyukai oseng ini,
dia sering minta saya untuk membuatkannya. Tapi entahlah saya sering bahkan
hampir selalu gagal dalam membuatnya. Kadang terlalu keras, sering juga terlalu
lembek hasilnya. Pernah dulu waktu bikin pake soun yang khusus untuk oseng
ini, tapi masih atos hasilnya terus saya penasaran mungkin soun yang dipakai
salah, akhirnya saya coba soun yang untuk bikin soup. Hasilnya bisa ditebak
sodara-sodara...ha..ha..lembek abis...
Setelah sekian lama ga pernah bikin sendiri
oseng soun, karena seringnya kalo pas lagi pengen beli yang dah jadi, saya
diprotes Mas. Katanya saya harus bisa bikin oseng soun yang enak seperti “mbak
sri”, pemilik warung dimana biasanya kita beli oseng ini. Setelah beberapa saat tak
menghiraukan ultimatum Mas, akhirnya suatu saat kepikiran juga gimana sih cara
masak soun yang sebenarnya mudah tapi saya kok ga pernah bisa berhasil.
#penasaran#.
Setelah bertanya ke beberapa tetangga dan teman
di kantor akhirnya saya tahu kenapa saya gagal membuat oseng soun ini.
Persoalannya sepele tapi ternyata berdampak besar cie...bahasane... Soun yang
mau dipakai, harusnya direndam dalam air bersuhu normal atau hangat-hangat kuku
saja bukan air panas seperti yang sering saya lakukan. Atau bahkan saya pernah
merebusnya lho. Tobat! Owalah...kuwi to masalahe.., okeh saya coba. Bener saja
ketika saya menggunakan air bersuhu normal, bukan air panas mendidih maka tekstur soun
bisa sesuai seperti yang saya harapkan, dan seperti yang biasanya dijual di
warung-warung...he..he.. #jingkrak-jingkrak#
yang mau masak oseng soun ini mudah kok, yuk
intip...
Bahan:
1 bungkus soun (beratnya berapa ya..ga sempat
nimbang he..he..)
3 bh bawang putih (iris tipis)
4 bh bawang merah (iris tipis)
4 bh cabe hijau (iris serong)
5-7 bh buncis (iris serong)
½ sdt ebi, rendam air hangat
1 sdm saus tiram
3 sdm kecap manis
1 sdt gula jawa
1 sdt garam (sesuaikan selera)
2 sdm minyak untuk menumis
50 ml air
Cara membuat:
Rendam soun dalam air bersuhu normal atau
hangat-hangat kuku sampai lemes atau lunak, sisihkan.
Tumis bawang putih, bawang merah sampai harum,
masukkan cabe hijau dan buncis aduk aduk sampai layu. Masukkan ebi, saus tiram,
kecap manis, garam dan gula jawa. Tambahkan sedikit saja air (sedikit saja
ya..kira-kira 50 ml, cuma biar bumbu tidak gosong). Koreksi rasanya, jika
dirasa pas maka masukkan soun dan aduk cepat sampai rata. Okeh..oseng soun siap
dinikmati bersama nasi hangat dan aneka lauk lainnya. Ehmmm ..enak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar