Ikan bandeng, adalah ikan yang paling familier
dengan keluarga saya di Mojokerto. Karena ikan ini sering sekali hadir di meja
makan kami. Ibu saya sering sekali memasaknya entah itu digoreng, dibumbu bali,
dipepes, dibumbu kecap, diasem-asem (diberi kuah yang rasanya asem manis). Pada waktu saya kecil, saya kurang begitu suka dengan bandeng karena
masalah klasiknya. Yap..durinya yang banyak, apalagi di bagian ekornya,
haduh...sampai nasinya medok nunggu ngebersihin durinya sebelum
dimakan..he..he.. Di pasar banyak dijual
bandeng baik dalam bentuk segar ataupun yang sudah di rebus atau dipindang, lha
saya lebih seneng kalo ibu saya membeli bandeng yang telah mateng ini, tidak
bau lumpur menurut saya. Karena ada beberapa bandeng yang mungkin dipelihara di
tambak jadi biasanya bau lumpur walaupun sudah di masak.
Sekarang setelah berkeluarga sebenarnya saya
jarang memasak bandeng ini, karena alasan klasik tadi. Tapi kadang-kadang kalo
liat bandeng yang aduhai di pasar jadi tergoda juga untuk memasukkannya ke
dalam tas belanjaan. Seperti hari minggu kemarin, saat belanja pas lewat di los ikan, ada
beberapa ekor bandeng yang nangkring di meja penjualnya. Matanya bersih,
dagingnya kelihatan mulus dan mengkilat. Seakan melambai-lambai mengajak saya untuk
segera menghampirinya. Tak kuasa menahan godaannya saya pun berhenti dan
mengecek kesegarannya. Betul saja bandengnya “ayu-ayu”. Ya sudah ditimbang deh
1 kilo.. dijalan pas pulang dari pasar sambil mikir-mikir mau dimasak apa
bandeng ini. Akhirnya kepikiran dibumbuin trus dipresto aja, selanjutnya mau dimasak
apa juga oke..
Bahan:
- 3 ekor bandeng segar
- 1 sdt garam untuk membersihkan bandeng
- 1 bh jeruk nipis untuk membersihkan bandeng
- 1 bh rimpang laos yang besar
- 10 lembar daun salam
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan iris-iris
- 1 bh rimpang jahe yang besar
- 6 lembar daun jeruk, disobek
- 1500 ml air atau secukupnya
- daun pisang untuk alas
Bumbu Halus
- 4 bh bawang putih
- 3 bh bawang merah
- 3 cm kunyit
- 3 cm jahe
- 2 sdt ketumbar
- 2 sdt garam, atau sesuaikan selera
- 1 sdm asam jawa
Cara Membuat:
Bandeng, disiangi sisiknya, diambil isi perutnya, kemudian cuci
bersih. Lumuri dengan garan dan air jeruk nipis. Sisihkan.
Cuci bersih daun salam, daun jeruk, jahe, laos, sereh kemudian Iris-iris
tipis lengkuas, jahe, dan sereh. Sisihkan.
Haluskan semua bahan bumbu halus.
Siapkan panci presto-nya. Alasi daun pisang di bawahnya, tata
sebagian daun salam, daun jeruk, sereh, jahe, dan laos di atas daun pisangnya.
Kemudian tata ikan bandng di atasnya. Selanjutnya tata lagi sisa rempah-rempah
yang ada. Ambil bumbu yang telah dihaluskan tadi, di dalam wadah/mangkok beri
dengan air dan guyurkan diatas bandeng sampai bandeng terendam. Perkirakan
airnya agar tidak sampai gosong ya.. terakhir tutup dengan daun pisang. Pasang
panci presto sesuai dengan petunjuknya (hati-hati lho ya..ikuti sesusai dengan
petunjuk pemakainannya). Setelah siap taruh di atas kompor dan nyalakan api.
Masak sampai tulang lunak kurang lebih 45 menit. Atau sesuai dengan kemampuan
pancinya ya..
Oke.., setelah di rasa cukup matikan api, biarkan uap panasnya
keluar dan sampai habis. Baru buka pancinya. Tunggu sampai dingin, bandeng siap
diambil dari panci dan siap digunakan. Mau digoreng oke, atau dibikian masakan
apa aja..nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar